Ini blog untuk ABAPer. Atau, yang mau belajar ABAP. Tapi kalo ada functional yang sedang baca, saya mau berikan komentar:
Jangan pernah percaya sama ABAPer!
Lho, kenapa begitu?
Jawabnya: Ya, memang harus begitu. Karena role seorang functional dan ABAPer memang beda. Ketika ABAPer bilang: Program udah OK. Functional harus ‘tidak percaya’. Coba lagi semua skenario, dan buktikan bahwa ABAPer masih salah. Di tempatku, functionalnya gak ada yg percaya dengan ABAPer he3x. Dan aku salut kepada mereka. Kalo ngetest, bener2 lengkap. Semua skenario dicobanya, hingga akhirnya benar2 nyerah: Iya deh, programnya udah bener. Silahkan ditransport.
Nah, inilah sebabnya kenapa functional harus beda dengan ABAPer. Kalo functional merangkap ABAPer, akibatnya dia coding sebatas yang menurut dia OK. Dan mengetestnya juga tidak sepenuh hati, karena menganggap sudah OK. Sehingga, ketika ditransport, ada potensi program masih error dan harus transport ulang. Dari real case, beberapa kali saya melihat kasus ini.
Maka, jadilah seorang ABAPer sejati atau functional sejati. Sulit menggabungkan keduanya. Ketika kita bisa mengerjakan kedua peran, ada baiknya untuk request yang sama, functional dan ABAPer dipisahkan dulu. Sehingga semua peran bisa tanggung jawab sepenuhnya sesuai dengan peran yang sedang dikerjakan.
Ada komentar? Masukan atau mau melengkapi? Yuq kita diskusikan. Karena sesungguhnya bersama kesulitan terdapat suatu kemudahan.
22 December 2008
Jangan pernah percaya sama ABAPer !!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment