15 October 2010

TUNE UP MESIN

Penggunaan yang terus menerus mengakibatkan bagian-bagian pada mobil mengalami perubahan. Perubahan yang tidak dapat di­hindari tersebut dapat terjadi akibat gesekan, fungsi penyarin gan pada filter dan lain-lain selama penggunaan. Supaya mobil bisa bekerja optimal lagi maka bagian-bagian ini harus mendapat penyetelan ulang atau penggantian dan pembersihan dari debu maupun kotoran lainnya.
Pekerjaan Engine Tune Up atau Tune Up Mesin adalah tindakan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi mesin pada taraf kerja mesin yang optimal, yaitu dengan menyetel ulang, membersihkan, atau mengganti bagian yang sudah rusak. Keuntungannya, penggu naan bahan bakar lebih irit, mesin awet.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan informasi tentang pekerjaan Tune Up Mesin untuk mesin yang digunakan pada Toyota Kijang, yaitu mesin seri K, khususnya 5K & 7K. Penjelasan tentang cara kerja yang berurutan dan disertai gambar, akan mempermudah pemilik mobil, merawat dan memperbaiki mobil.

Sebelumnya memulai pekerjaan Tune Up Mesin atau pekerjaan reparasi lainnya, sangatlah penting untuk memperhatikan petunjuk-petunjuk sebagai berikut:

Pakailah kain atau plastic tutup-pengaman: fender, tempat duduk dan lantai, agar kendaraan terhindar dari kotoran maupun kerusakan lainnya. Selama pekerjaan bongkar pasang dilaksanakan, hendaknya bagian kendaraan yang dibongkar diatur dengan rapi dan berurutan sehingga mempermudah waktu pemasangan kembali.
Sebelum melakukan pekerjaan kelistrikan, kabel dari termi nal battery (aki) harus dilepaskan.

Pen, gasket, dan ring O harus selalu diganti dengan yang baru . Pada waktu melakukan perakitan, gunakan perapat (sealer) pada gasket untuk menghindari kebocoran.

Perhatikan spensifikasi momen pengencangan baut, dan guna kan selalu kunci momen.
Setiap penggantian suku cadang, hendaknya selalu menggunakan suku cadang yang asli.

Tidak mengganti sekering dengan sekering yang amperenya lebih besar, karena hal ini dapat mengakibatkan kebakaran pada kabel-kabel instalasi mobil.

Jika kendaraan diangkat (dongkrak), gunakan penunjang tetap. Jangan mengerjakan sesuatu di bawah kendaraan tanpa penyangga tetap karena bahaya tertindih mobil.

Hindari cara membuka sesuatu dengan palu dan pahat karena hal ini akan merusak permukaan mur-baut dan bagian-bagian lain. Gunakan selalu kunci yang cocok dan peralatan khusus yang telah disediakan oleh pembuat kendaraan. Pekerjaan Tune Up Mesin dapat dimulai dengan memperhatikan:

System Air Pendinginan

Melihat tinggi permukaan air atau cukup tidaknya air dalam radia­tor tidak perlu dengan membuka tutup radiator, cukup dengan memeriksa permukaan air pada tangki cadangan (reservoir tank).

Apabila dalam 2 atau 3 hari, air pada tangki cadangan ini selalu habis, maka segera mengadakan penelitian yang cermat. Mungkin ada bagian yang bocor, akibat kerusakan sealer atau pecahnya selang radiator atau pompa air bocor. Segeralah mengadaan perbaikan.

Periksa Air Pendingin.


Disaat mesin masih dingin, tutup radiator dibuka dan per hatikan kualitas dari air pendingin. Harus bersih, tanpa oli atau kotoran karat dan lain-lain. Kalau sudah kuning berkarat, segera mengganti dengan air yang baru. Membuang air bekas dari radiator dapat dengan mengendorkan sekrup kupu-kupu plastik yang ada di bagian bawah dari radiator sisi dalam. Atau melepaskan baut kuningan dengan kunci 14 mm, di bagian depan blok mesin, di bawah water pump (pompa air).

Apabila air pendingin mengandung oli, maka hal ini menanda kan ada yang tidak beres dengan mesin mobil. Mungkin terjadi keretakan pada kepala silinder, paking kepala silinder rusak atau korosi pada kepala silinder. Hal ini biasanya diikuti dengan temperatur mesin yang tinggi.

Memeriksa kebocoran pada system pendinginan. Dengan menggunakan alat test tutup radiator, dapat diketahui bocor tidaknya system pendinginan. Kerusakan-kerusakan pada radiator, berupa lepasnya timah penyambung atau lubangnya pipa radiator. Bagian ini akan memperlihatkan tetesan air.


Slang radiator yang tidak terpasang dengan baik akibat kendornya klem atau water pump yang rusak dapat menyebabkan kebocoran pada system pendinginan. Temperatur mesin yang sekonyong-konyong naik terlalu tinggi, dapat disebabkan oleh penyumbat (water plug) yang pecah, atau thermostat rusak.

Tutup radiator yang rusak karet sealer atau per klep, akan menyebabkan air dalam radiator cepat habis, yang pada saatnya akan merusak mesin akibat terlampau panas. Hati-hati membelitutup radiator yang palsu.

Temperatur yang terlampau tinggi dapat merusakkan bagian-bagian yang terbuat dari karet, kwalitas oli, bahkan dapat meretakkan kepala selinder, yang akhirnya akan menurunkan daya kerja dari mesin. Sebaliknya temperatur yang dingin pada saat kendaraan berjalan menurun dan panas disaat mendaki juga tidak baik. Karena perubahaan temperatur yang terla lu sering, dapat mempercepat keausan pada silinder mesin.
Untuk mengatasi kedua hal tersebut, maka pabrik pembuat mobil selalu melengkapi mesin mobil dengan thermostat, yang mengatur/menjaga supaya temperatur mesin selalu tetap. Bila ditemukan, sekonyong konyong temperatur mesin menjadi sangat tinggi, sedangkan persediaan air cukup dan tali kipas tidak putus maka bisa jadi penyebabnya ialah rusaknya thermostat.

Menyetel RPM, Idle dan Idle Up

Bagaimana menyetel RPM yang benar.
Ada 3 sekrup di karburator yang memegang peran penting membuat mesin bensin menjadi optimal. Memang perlu diketahui bahwa di negeri maju, karburator sudah ditinggalkan dan diganti dengan sistem injeksi. Mengingat sistem ini lebih baik, dan suplai bensin menjadi lebih pasti dan pembakaran menjadi lebih bagus, homogin.

Namun harus diakui, masih banyak mobil di negeri ini yang menggunakan karburator. Masih ada Jeep keluaran tahun 1948, masih ada Corolla 1962 dan banyak Kijang , Suzuki, Mitsubishi dan sebagainya.

Cara menyetel.
1. Sekrup idle up dikendorkan tetapi AC di hidupkan. Penyetelan berhenti ketika sekrup itu tidak bisa lagi merendahkan RPM mesin.

2. Sekerup RPM mesin di turunkan RPM sampai sekitar 500, atau sampai tidak mati saja.

3. Sekarang mulai dengan menyetel sekrup idle (campuran udara dan bensin). Putar sekrup ini ke kiri sampai nyaris mati. Kemudian kembali ke kanan sampai nyaris mati juga. Setelah itu putar perlahan-lahan mencari RPM tertinggi. Saat itulah kita akan menemukan campuran bensin dan udara terbaik. (bisa terjadi, karena karburator sudah kotor atau lama sehingga tersumbat, atau sekrup ini rusak, maka walaupun sudah di putar, dicari-cari tidak ada reaksi. Kalau menemukan kondisi seperti ini maka perlu melakukan OH karburator)

4. Setelah menemukan campuran terbaik, sekarang setellah sekrup RPM sampai 700, 800 atau 900 sesuai permintaan pembuat mesin.

5. Sekarang baru menyetelah sekrup idle up AC. Hidupkan AC, pasti RPM sudah berkurang, turun dari semula. Sekarang stel sekrup idle up sampai mencapai RPM, biasanya 900 atau 1000.

6. Coba AC dimatikan, apakah sekarang RPM idle ke RPM yang diinginkan?


Pekerjaan selanjutnya dari Tune Up Mesin ialah:

Pemeriksaan Tali Kipas.


Tali kipas berperan sebagai penerus putaran dari Crank Shaft (kruk as) yang menggerakkan pompa air dan altenator. Sedangkan pompa air kita tahu sangat penting, mengingat perannya sebagai pengatur sirkulasi air dari mesin ke radiator dan kemudian didin ginkan oleh kipas angin dan udara luar. Altenator sebagai alat pengisi arus sama sekali tidak dapat bekerja tanpa tali kipas.

Mengingat demikian pentingnya tali kipas maka pemeriksaan berkala untuk mengetahui kondisinya, perlu dilakukan. Gantilah tali kipas baru apabila sisi dalamnya sudah retak-retak atau tampak berbulu pada sisi luarnya.

Tali kipas sudah lama.

Kerjanya yang selalu dalam kondisi tekan dan membawa beban yang berat, maka tali kipas dapat berubah bentuk. Menjadi kecil dan pipih. Hal ini membuat putaran yang dipindahkan dari crank-shaft tidak tersalur 100%. Yang biasanya dikenal dengan istilah, tali kipas slip. Pengaruh buruk yang ditimbulkannya ialah; sirkulasi air tidak normal dan mesin menjadi lebih panas. Putaran altenator menjadi lambat dan pengisian arus tidak normal. Sering terdengar bunyi mendecit yang mengganggu dibagian depan. Bunyi tersebut dapat dihilangkan dengan menggunakan sabun yang ditusuk kan pada sebatang lidi. Kemudian pada saat mesin sedang hidup, sisi tali kipas yang bersinggungan dengan pully diberi sabun tersebut.
Tali kipas kendor.

Menyetel tali kipas, biasanya dengan mengendorkan baut pada altenator. Kencangkan tali kipas dan perhatikan bahwa ia baru lentur setelah ditekan dengan beban 10kg, dan lenturan itu kira-kira 10 mm.

Saringan Udara

Pada Toyota Kijang, saringan udara terletak diatas karburator, namun pada kendaraan lain, letak saringan udara tidak diatas karburator melainkan lewat pipa saluran. Pada karburator ada banyak saluran kecil yang peka terhadap debu. Debu yang masuk akan membuat karburator bekerja tidak dengan optimal, bahkan mungkin saja malah mogok. Selanjutnya, apabila debu itu lolos ke ruang bakar maka akan percepat rusaknya dinding selinder dan ring piston serta bearing (metal) crank-shaft. Filter yang sudah kotor berdebu dan oli sebaiknya diganti dengan yang baru. Kalau tetap menggunakan filter yang rusak akan menyebabkan pemborosan bahan bakar dan mesin tidak bertenaga. Perawatan filter udara yang benar ialah; membersihkan setiap 5000 km dan mengganti dengan yang baru setelah menempuh 40.000 km. Atau dipersingkat bila sehari-hari mobil beroperasi di daerah proyek yang berdebu.

Periksa terminal Baterai.


Battery yang baik tidak selamanya dapat menjamin untuk menghidupkan mesin mobil. Baru dikatakan baik, apabila arus baterai tersalurkan dengan baik ke motor starter. Hambatan-hamba tan itu dapat berupa, kotoran atau kendornya terminal baterai dan baut-baut pengancing kabel-kabel plus atau minus yang kendor.Maka dalam pekerjaan Tune Up Mesin, bagian-bagian ini harus diperiksa. Pastikan semuanya terkancing kuat.

Ukur berat jenis Elektrolit.

Reaksi timah terhadap air accu membuat arus battery dapat ditampung dalam battery. Sedangkan kekuatan menahan/menampung arus battery tergantung pada umur battery. Semakin tua usia battery semakin cepat kehilangan arus. Dengan menggunakan hydrometer kita dapat mengetahui BD dari elektrolit (air accu). BD yang rendah menandakan muatan battery sudah kurang. Periksalah selalu tinggi elektrolit (air accu), kalau kurang cukup ditambah dengan air suling.

Anda Pasti juga Bisa mewujudkannya