27 July 2007

Sedih pada Tempatnya .

Sedih pada Tempatnya .

Banyak di antara kita yang lebih bersedih pada urusan-urusan sepele seputar
duniawi; bersedih karena sedikitnya harta, bersedih karena

belum mendapatkan jodoh, bersedih karena belum memiliki anak, bahkan ada
yang bersedih karena tim sepak bolanya kalah.

Padahal dunia ini tempat persinggahan sementara. Setiap orang sudah pasti
akan mati, menemui Tuhannya, masuk surga atau neraka.

Jangan pernah berpikir bahwa kematian kita akan datang pada usia 70 atau 80
tahun, misalnya.

Tetapi berpikirlah bagaimana kita mengisi waktu dengan kebaikan.

Para ulama adalah orang yang hidup sederhana. Jika mendapatkan harta sekian,
mereka mensyukurinya dan merasa cukup ( qana'ah) dengannya.

Sebut saja misalnya Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ibnu Taimiyah, Rabi'ah
al-Adawiyah, dan Sayyid Quthb. Mereka hidup melajang hingga wafatnya, tapi
mereka tidak bersedih karena belum menikah.

Imam Bukhari hingga wafatnya belum memiliki anak satu pun, tapi tak pernah
sekalipun dalam hidupnya dia meratap karena tidak dikaruniai anak.

Kebahagiaan seseorang itu tidak diukur dari materi duniawi, melainkan dari
kebenaran yang sedang ditegakkannya dan kedekatannya pada Allah SWT.
Bersedih karena urusan-urusan duniawi tidaklah menenteramkan hati dan
tidaklah menambah kebaikan apa pun kepada kita.

Sebaliknya, kesedihan hanya menambah gejolak dalam jiwa kita.

Dikisahkan bahwa seorang laki-laki pernah mendatangi salah seorang tabi'in
yang sedang menangis, maka orang itu menaruh belas kasihan kepadanya.

Ia lalu bertanya, ''Apa yang menyebabkanmu menangis? Apakah ada rasa sakit
yang kau alami?'' Tabi'in itu menjawab, ''Lebih dahsyat dari itu.''

Orang tadi bertanya lagi, ''Apakah kamu mendapat berita bahwa salah seorang
anggota keluargamu meninggal dunia?'' Tabi'in itu menjawab,

''Lebih dahsyat dari itu.'' Orang itu bertanya lagi, ''Apakah kamu
kehilangan hartamu?'' Tabi'in itu menjawab, ''Lebih dahsyat dari itu.''

Laki-laki itu pun berkata sambil terheran-heran, ''Lalu, apakah yang lebih
dahsyat dari semua itu?'' Tabi'in itu menjawab,

''Kemarin, karena tertidur, saya lupa bangun malam ( tahajud ) .''

Semestinya memang itulah yg harus kita sedihkan ......

Shalat yang tidak khusyuk, tidak mengisi waktu luang dengan amal shalih,
tidak qiyamul lail, atau tidak bersedekah.

Atau, melalaikan segala amal shalih lainnya pPOST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0adahal seharusnya kita sempat
mengerjakannya.

Kita bersedih mestinya karena bekal untuk akhirat belum terisi penuh,
padahal kita tak pernah tahu sampai batas mana usia kita. !!!! ^_^

Lalu kesedihan itu akan menggerakkan hati untuk menjadi manusia yang lebih
baik. !!!! ^_^

Wallohu A'lam Bissowab .

20 July 2007

Hidup Mengalir Seperti Air

Hidup Mengalir Seperti Air

Salam Super Pak Mario
Saya sering sekali mendengar pendapat selebritis atau tokoh masyarakat yang menyatakan bahwa hidup ini harus mengalir seperti air. Sepertinya mereka menggambarkan bahwa hidup yang damai dan pasrah adalah seperti air yang mengalir. Apakah pendapat Bapak? Terimakasih.


Murdi Haryanto, Yogyakarta




Mario Teguh menjawab:

Terima kasih atas pertanyaan sangat baik dari Anda,

Pak Murdi, kita mengalir saja ya Pak?

Pak Murdi, janganlah menerapkan cara hidup yang mengalir seperti air, karena air memiliki kecenderungan untuk mengalir ke bawah. Bila ketinggian itu tidak penting, maka tidak akan ada janji mengenai keindahan pada tempat-tempat naik - yang tinggi.

Apakah rencana Anda?

Air tidak memiliki rencana, kecuali kecenderungan alamiah untuk menempati relung ter-rendah yang disediakan oleh lingkungannya.

Jadi, apakah rencana Anda Pak Murdi?

Sadarilah - bahwa rencana Anda adalah kekuatan yang membedakan Anda.

Satu-satunya 'aliran' yang boleh kita ikuti adalah keberserahan pada hasil dari tindakan terencana yang dilaksanakan dengan kecerdasan dan kekuatan yang penuh. Bila itu adalah operating system kita, maka aliran kita adalah aliran yang menuju ke atas. Dan aliran yang menuju ke atas - adalah aliran yang hanya mungkin dibuat dengan niat dan kesungguhan, dalam upaya menyejajarkan rencana kita dengan rencana Beliau Yang Maha Memuliakan - untuk diri kita.

Mereka yang membangun jalan-jalan naik bagi saudara-saudaranya, sudah dijamin berada dalam sebuah perjalanan naik.

Maka, berapa jiwa-kah yang telah Anda bantu untuk mencapai keadaan yang lebih baik hari ini?

Kesadaran yang sensitif dan kemandirian yang baik - seperti yang Anda display dalam usia yang muda ini, adalah sebuah kualitas yang menghangatkan hati. Sebuah kualitas yang mengundang orang lain untuk menyertakan Anda dalam rencana-rencana masa depan mereka.

Begitu dulu ya, Pak Murdi Haryanto.


Salam Super,
Mario Teguh

Karyawan Ingin Menjadi Menjadi Pengusaha

untuk mengubah diri yang selama ini telah terbiasa dengan kehidupan sebagai penyambung satu tanggal gajian ke tanggal gajian berikutnya, terutama diri yang telah merasa aman dan yakin tidak akan ada ancaman pada keteraturan aliran pendapatannya - dan menjadikan dirinya pribadi yang berorientasi pada kesempatan dan pencapaian potensi maksimal pribadinya sebagai pengusaha, memang bukan sesuatu yang mudah.

Perhatikanlah, bahkan dia yang telah lama marah tentang bagaimana orang lain tidak menghargai kontribusinya sebagai karyawan, atau yang membanggakan rekan-rekannya yang berani mengambil keputusan dan berhasil menjadi wirausahawan, dan yang telah menghabiskan bermalam-malam dalam urutan tahun-tahun memimpikan kebahagiaan menjalankan bisnisnya sendiri - bahkan dia ... masih tetap menunda keputusan itu ... sampai saat dia membaca catatan kecil ini. Ya ... Anda ...

Untuk memulai kejelasan pikiran mengenai hal ini, Anda harus tegas menggolongkan diri Anda sendiri. Apakah Anda termasuk orang-orang yang mengutamakan keamanan dengan menomor dua-kan kesempatan, ataukah Anda tipe yang mengutamakan kesempatan dengan niat membangun keamanan yang lebih berkualitas di masa depan?. Yang mana-kah Anda?

Lalu, bila Pak Rahmat menganggap diri Anda sebagai pengutama keamanan; mohon Anda jawab ini: mengapakah Anda tetap terhantui oleh perasaan bahwa sebetulnya Anda memiliki potensi untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dari yang telah Anda capai sekarang? Dan hati Anda selalu tergoda oleh jendela-jendela kesempatan yang jelas-jelas menghadiahi Anda dengan imbalan-imbalan awal yang baik sekali - sepanjang perjalanan karir Anda?

Lalu, mengapakah orang-orang dengan kompetensi di bawah Anda, bisa mencapai kualitas hidup yang lebih baik - karena hasil yang dicapai oleh bisnis-bisnis yang sebetulnya Anda lebih ahli untuk mendirikan atau menjalankan?

Jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan di atas, harus sedikit mengaduk ketenangan semu dari para pribadi yang menyebut diri mereka 'profesional', yang sebetulnya memiliki setiap kualitas untuk menjadi seorang pengusaha yang tajam dan brilian.


Bagaimana Seharusnya Pemimpin

Pertama, kita semua membutuhkan penyerahan diri kepada seseorang yang bisa memaksimalkan penggunaan potensi pribadi kita untuk pencapaian kualitas-kualitas hasil yang tidak mungkin dicapai tanpa tuntunan dari pribadi tersebut. Dan orang itu, siapa pun dia - ada atau tidak ada, kenal atau tidak, tua atau mudah, dekat atau jauh, se-keyakinan atau tidak - dia adalah pemimpin bagi kita.

Kedua, sang pemimpin tidak harus memiliki - apalagi menguasai dengan keahlian yang lebih tinggi daripada kita, untuk memberikan tuntunan - karena kompetensi untuk pencapaian hasil itu sudah ada pada diri kita. Bila dia yang melaksanakan tugas kita untuk menjadikan kita pribadi-pribadi super - maka dia bukan seorang pemimpin, tetapi seorang pembantu atau pendukung tenaga.

Ketiga, sang pemimpin harus memiliki kualitas pribadi yang pantas untuk menerima penyerahan diri kita itu; entah karena pendidikan, pengalaman, atau kualitas-kualitas lain, tetapi yang akan melontarkan kita ke tempat-tempat yang bahkan bisa saja lebih tinggi dari posisi yang pernah dicapai oleh sang pemimpin.

Keempat, sang pemimpin harus memiliki sudut pandang yang adil dan ikhlas mengenai hak Anda untuk mencapai keberhasilan, yang bahkan lebih tinggi dari yang pernah dicapainya.

Kelima, sang pemimpin tidak berupaya untuk menjadikan yang dipimpinnya merasa berhutang budi atas kepemimpinannya; karena keberhasilan yang dipimpinnya hanya dimungkinkan oleh kompetensi dari yang dipimpin; dan bahwa kontribusi kepemimpinannya adalah sebuah tugas yang sudah terbayarkan dengan kemuliaan menerima penugasan untuk menjadikan pribadi-pribadi lain sebagai pribadi-pribadi yang mencapai potensi terbaik mereka.

Pak Halim yang baik, bila kita mengerti betul peran yang lima di atas, maka selebihnya diserahkan kepada keramahan kita kepada yang baik untuk diri kita.



Ragu Atas Kemampuan Diri

Ragu Atas Kemampuan Diri

Pak Mario yang terkasih,
Saya sedang dihadapkan pada 2 pilihan, antara tetap bekerja di tempat sekarang atau menerima tantangan pekerjaan baru sebagai Agen Asuransi. Bahkan sudah selama 2 bulan terakhir ini saya ikut training dan praktek di luar jam kerja. Saya merasa bahwa pekerjaan baru ini bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk masa depan saya dibandingkan tempat bekerja sekarang.

Meski sangat ingin mencoba pekerjaan baru ini tapi saya masih ragu apakah saya mampu menjalani pekerjaan itu dengan meninggalkan pekerjaan sekarang yang sudah jelas memberikan kenyamanan selama ini?

Agus Hamdan, Kebumen

Mario Teguh menjawab:


Terima kasih atas pertanyaan Pak Agus Hamdan yang sangat baik.

Pak Agus yang baik, dia yang memulai dengan membayangkan ketidak-mampuannya, akan merasa sangat lemah dan berlaku seperti tidak menginginkan keberhasilan.
Padahal seharusnya, semakin dia merasa tidak akan mampu mencapai impiannya - semakin keras dia bekerja dan menyiapkan dirinya.
Kemudian, dia yang tidak menyukai sesuatu, sering membatasi ketertarikannya untuk mengerti mengenai yang tidak disukainya itu. Padahal, bagaimana mungkin kita bisa secara adil menolak sesuatu tanpa pengertian? Dan karena ketidak-sukaannya itu, dia membatasi apa yang mungkin dipelajarinya, dan dengannya dia juga membatasi apa yang bisa dimengertinya. Dan mungkin itulah alasan mengapa dia jauh dari pengertian yang bisa meledakkannya, dan yang akan melantingkannya ke kelas-kelas bintang.

Pak Agus yang baik. Tidak ada orang yang tidak memiliki kemungkinan bagi keberhasilannya. Dia hanya dibatasi oleh kesediaannya untuk keluar dari zona kenyamanannya untuk masuk ke wilayah-wilayah baru yang subur bagi pengembangan peran pribadinya.

Untuk itu Pak Agus, dia harus bersedia memperbaiki zona pengertiannya. Karena, sebuah zona kita sebut 'nyaman' karena kita merasa telah mengerti sifat-sifat zona itu dengan baik.

Begitu dulu ya, Pak Agus Hamdan.

Salam Super,
Mario Teguh


Kepercayaan Dan Selembar Kaca

Kepercayaan Dan Selembar Kaca
"Kepercayaan ibaratkan selembar kaca yang dititipan kepada kita untuk dijaga agar tidak tergores atau pecah. Satu goresan apalagi pecah akan merusak kepercayaan itu." Syamsul Arham


Seorang sahabat saya seminggu yang lalu, harus mendekam dalam penjara. Pasalnya dia melakukan satu kesalahan yang sangat fatal dalam hidupnya, yaitu mencuri.

Selama ini dia dikenal orang yang rajin, suka kerja keras, bahkan suka lembur, hanya untuk mendapatkan sesuap nasi bagi kehidupan keluarganya di kampung.

Dia yang dikenal sangat santun dan JUJUR, maka oleh perusahaan, dia diberikan kepercayaan yang hanya diberikan kepada beberapa orang saja. Dalam beberapa tahun kepercayaan diberikan kepadanya, maka selama itu dia dapat memperlihakan prestasinya sebagai orang yang sangat bisa dipercaya.

Beberapa hari yang lalu dia harus mendekam dalam penjara hanya karena melakukan satu kesalahan, yaitu melakukan satu tindakan yang selama ini tidak pernah disangkakan orang akan diperbuatnya, yaitu; mencuri.

Manusia dilahirkan dengan satu sifat kejujuran, dimana ini merupakan modal awal seorang untuk bisa hidup. Seorang yang mempunyai sifat yang jujur, akan memberikan kemudahan baginya untuk bisa hidup, bagaimana dia bisa dihargai oleh orang lain, bagaimana dia bisa dipercaya oleh orang lain.

Dengan kejujuran, kita bisa mencapai kehidupan yang sangat cemerlang dalam keseharian.

Kejujuran juga dapat membahagiakan orang-orang yang kita kasihi. Bagaimana seorang anak balita, dengan kejujuran dan kepolosannya telah memberikan rasa bahagia bagi orang-orang sekitarnya.

Kejujuran juga bisa memberikan ketenangan bagi orang disekitar kita, karena dengan kejujuran yang kita miliki, orang bisa memberikan kepercayaannya kepada kita, dia bisa memberikan sesuatu yang mungkin tidak kita duga, yang kesemua itu akan memberikan nilai lebih untuk kita.

Kujujuran bisa menjadikan kita sebagai orang terhormat, bisa juga menjadi orang pesakitan.

Kejujuran itu tidak bisa diraih haya dalam waktu yang singkat, tapi harus diperjuangkan dalam waktu yang lama, karena satu kesalahan yang kita perbuat akan menghancurkan kepercayaan yang telah kita terima selama ini. Sekali kepercayaan itu rusak maka bisa jadi kepercayaan itu akan hilang selamanya.

Kalau kita lihat quote di atas, maka kepercayaan ibaratkan selembar kaca yang dititipkan kepada kita. Bagaimana kita bisa merawat kaca yang telah dipercayakan kepada kita, kebersihannya harus kita jaga, jangan sampai kotor, tergores apalagi pecah. Karena satu goresan yang kita lakukan akan memberikan goresan yang POST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0tidak mungkin untuk dihapus dengan cara apapun.

Bagi orang yag telah memberikan kepercayaan itu, hanya dua pilihan baginya, tetap memberikan kepercayaan itu kepada kita dengan goresan yang kita perbuat atau menariknya kembali dari kita.

Lembaran kaca yang ditarik dikarenakan goresan yang kita perbuat, maka ada dua hal akan dilakukan oleh pemiliknya, disimpan atau dihancurkan.

Setelah dihancurkan, dikemanakan pecahana kaca tersebut?

Pecahan kaca yang telah hancur berkeping-keping, dengan butiran kaca yang halus, dan juga pecahan yang panjang dan tajam, akan dikumpulkan dan dimasukkan kedalam hati untuk disimpan selama hayat dikandung badan.

Maka selama kita hidup, maka selama itu kepercayaan yang telah kita perbuat akan ada dalam hati orang-orang yang telah memberikan kepercayaannya kepada kita. Selama itu kehormatan kita akan ditentukan oleh apa yang telah kita perbuat dengan kepercayaan yang telah kita terima selama ini.

Untuk menjadikan kita sebagai orang terhormat, adalah menjadikan kita sebagai Orang Yang Dipercaya, karena dengan demikian maka kehormatan kita akan diuji sampai kapan kehormatan yang diberikan kepada kita bisa kita pertahankan.

Sekarang apakah Anda merupakan orang yang dipercaya dan mendapatkan Kepercayaan dari orang-orang disektar Anda?


Apakah yang disebut dengan kekayaan yang utuh?

Apakah yang disebut dengan kekayaan yang utuh?
Saya ulangi definisi saya untuk kebahagiaan bisnis pada discourse sebelumnya :

"Kebahagiaan bisnis adalah kebebasan untuk melakukan yang ingin kita lakukan, dan dalam melakukannya kita dikenali dengan kekayaan yang utuh."

Setelah mencermati definisi kebahagiaan bisnis di atas, menurut Anda:
Apakah yang disebut dengan kekayaan yang utuh?

Jawaban bagi pertanyaan "Apakah yang disebut dengan kekayaan yang utuh?", seyogyanya sederhana, tetapi urutan logika untuk sampai pada kesederhanaan pengertian itu - cukup menantang.

KEKAYAAN YANG UTUH
Mario Teguh

Ketahuilah bahwa kekayaan mu mendahului sebutan mu sebagai orang kaya, karena engkau harus mencapai kekayaan itu sebelum engkau pantas disebut kaya.

Kekayaan membutuhkan pembuktian.
Orang yang malas dan tidak sibuk terlibat dalam kesibukan saudara-saudaranya untuk saling menguntungkan, akan menjadi pembukti bahwa kemalasan adalah sumber dari semua kemiskinan.

Engkau akan menjadi kaya bila diri mu dan yang kau lakukan memperkaya orang lain.
Hanya karena engkau memberi, engkau akan menerima.
Maka janganlah engkau meniru mereka yang hanya mau mengambil. Orang yang hanya mau mengambil, akan jarang menerima. Dan bila dia tidak memperbaiki diri, dia akan terpaksa membangun keahlian untuk mengambil dan mencuri. Dia akan bahkan menyuapkan makanan hasil curian ke mulut bayinya yang masih suci.
Hanya karena engkau memberi, engkau akan menerima.

Engkau tidak akan bisa memberikan yang tidak kau miliki; maka bila engkau bersungguh-sungguh untuk memberi – padahal engkau tidak memiliki yang akan kau berikan – alam akan memberi mu apa pun yang akan kau berikan.

Sehingga, bila engkau ingin menerima sesuatu, maka bersungguh-sungguhlah untuk mengupayakan hal yang sama bagi orang lain.

Dan, bila engkau memimpikan untuk menerima yang banyak, apakah jawaban mu bagi pertanyaan :

Seberapa besar kah rencana mu untuk memberi?

Kebahagiaan mu adalah

kebebasan untuk melakukan yang ingin kau lakukan,

dan dalam melakukannya

engkau dikenali dengan kekayaan yang utuh.

Kekayaan yang utuh tidak memiliki bentuk keutuhan yang bisa kau lihat, kau sentuh, kau timbang, atau yang bisa kau rincikan.

Engkau tidak akan mampu merincikan semua pembentuk kekayaan mu yang utuh, karena banyak sekali dari rincian itu yang terlalu biasa untuk kau sadari.

Seperti; kesehatan otot punggung mu POSPOST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0T http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0POST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0yang memungkinkan mu untuk berdiri tegak, kesehatan otot lidah mu yang memungkinkan mu menyampaikan pendapat, dan aliran udara segar ke dada mu yang memungkinkan keseluruhan keberadaan mu.

Tetapi,

Perhatikanlah bagaimana engkau sering mengeluhkan

yang tidak mau miliki

dengan menyepelekan yang telah ada pada mu?

Dalam upaya mu mencari kenikmatan sesaat yang menyesatkan, perhatikanlah bagaimana engkau menyepelekan udara yang bersih – dan menggantikannya dengan udara bakaran yang kotor – sebagai pengisi dada mu?

Jangan sampai ada orang yang bertanya kepada mu: Nikmat alam yang mana lagi kah yang akan kau sepelekan?

Bila engkau bersungguh-sungguh ingin merincikan kekayaan mu – bahkan yang belum kau rasakan utuh itu – engkau tidak akan mampu melakukannya.

Sadarilah, walau pun engkau merasa miskin, engkau sebetulnya kaya. Karena; di dalam niat alam untuk memuliakan mu, terdapat kesibukan yang dimulai jauh sebelum kelahiran mu - untuk memperkaya diri dan hidup mu.

Maka,

Sejajarkanlah perilaku mu dengan perilaku alam.
Bila perilaku mu sesuai dengan kehendak alam, engkau sudah menjadi kaya sebelum orang lain menyadari kekayaan mu.

Dengannya, engkau hanya akan menjadi betul-betul miskin, bila perilaku mu tidak memuliakan perilaku alam untuk mu.

Maka,

Datang dan bermanja-manjalah kepada Tuhan mu.

Beritahulah Beliau bahwa engkau sangat menyayangi-Nya.

Bisikkanlah bahwa Beliau adalah kekasih mu,

bahwa cinta mu kepada-Nya adalah dasar dari semua kecintaan mu,

bahwa Beliau adalah alasan bagi semua kebaikan mu,

bahwa Beliau adalah tujuan dari hidup mu,

dan kepada Beliau-lah jiwa mu akan kembali.

Mintalah kepada-Nya

agar Beliau memudahkan pengertian baik bagi mu,

agar mudah bagi mu untuk melihat jalan yang terang,

agar mudah bagi mu untuk mengerti rencana Tuhan bagi mu.


Mintalah kepada-Nya

agar Beliau memasukkan mu ke tempat masuk yang benar,

agar Beliau mengeluarkan mu dari jalan keluar yang benar,

dan agar Beliau mengirimkan kekuatan dari sisi-Nya yang menolong mu.

Mintalah kepada-Nya

agar Beliau menjaga kesejajaran perilaku mu

dengan perilaku alam.


Mintalah kepada-Nya

agar Beliau menyayangi mu.

Katakanlah kepada-Nya

bahwa tidak ada yang lebih penting bagi mu

selain senyum sayang Tuhan

kepada Mu.

Bila mata mu basah,

itu karena air mata mu adalah senyum hati mu

yang merasakan senyum Tuhan.

Mata mu memang tidak bisa melihat senyum Tuhan,

tetapi senyum Tuhan mu menyentuh segala sesuatu.

Dan dari semua yang bisa disentuh-Nya

Beliau mengutamakan

sentuhan pada jiwa mu.

Bagi Tuhan mu - engkau penting.


Kekayaan yang utuh itu

membangun keseluruhan bentuknya

di dalam jiwa mu.

Bila jiwa mu kaya, jiwa mu memiliki permukaan yang rata, halus, dan bening berkilau. Jiwa mu disebut kaya bila ia damai.

Dengannya,
Kekayaan yang utuh adalah sebuah jiwa yang damai.

Tetapi janganlah engkau merasa cepat mengerti.

Jiwa yang damai itu

tidak akan pernah merasa cukup

dengan dirinya sendiri.
Jiwa yang kaya akan tetap memohon peran untuk mewakili tanggung jawab alam untuk memuliakan kemanusiaan.
Jiwa yang damai itu aktif, bergerak dan menggerakkan, maju dan memajukan, tinggi dan meninggikan, dan - mulia dan memuliakan.
Kekayaan jiwa mu adalah sebuah kedamaian yang aktif.
Sehingga sebetulnya, kedamaian jiwa mu itu hanyalah tampilan permukaan dari sebuah jiwa yang bergelora dengan kerinduan untuk memperkaya jiwa saudara-saudara mu.

Maka tegapkanlah diri mu.
Damaikanlah jiwa mu,

karena di dalam kedamaian

terurai pengertian yang jelas

mengenai kekuatan-kekuatan mu.

Lalu, perhatikanlah bahwa

Kekayaan yang utuh itu lengkap.

Tetapi karena tidak ada yang betul-betul lengkap di dalam kehidupan mu, maka kelengkapan kekayaan mu datang dari kemampuan jiwa mu untuk melengkapi yang kurang pada mu.

Lengkap itu tidak kurang.

Maka upayakanlah pelengkapan dari hidup mu.

Dan bila masih ada yang kurang, jiwa mu akan menggunakan kekuatannya untuk mensyukuri apa pun yang ada - agar engkau mengerti bahwa bagi jiwa yang damai – lengkap itu tidak harus banyak.

Sekali lagi, …

Lengkap itu tidak harus banyak.

Kemampuan untuk bersyukur

adalah pelengkap yang paling kuat

bagi kekurangan yang sebesar apa pun.

Kemampuan untuk bersyukur akan membuka tabir yang menutupi kualitas mutu menikam dari hal-hal kecil yang selama ini mungkin tidak terlihat oleh mu.

Maka berikhlaslah dengan masa lalu mu,

ramahlah sepanjang hari ini,

dan berharaplah untuk masa depan mu.

Karena

Kekayaan yang utuh adalah sebuah jiwa yang damai.

Sadarilah bahwa

Engkau paling kuat, saat engkau damai.

Super Members terkasih,
Terima kasih atas kebersamaan yang membahagiakan ini.

Sampai kita bertemu lagi nanti.

Salam super,
Mario Teguh


Arti Seorang Sahabat

Arti Seorang Sahabat
Kenapa disaat terjatuh kita ingin seseorang memeluk kita atau sekedar menemani kita?
Mengapa juga ketika disakiti kita inginkan seseorang untuk tempat kita mengadu?

Mungkin kita akan menjadi sakit kembali ketika melihat atau mendengar seseorang yang kebetulan mirip dan dekat dengan orang yang pernah melukai kita.
Adakalanya dengan ketakutan dan kebingungan kita memutuskan tidak akan pernah percaya dan mencintai siapapun lagi Kitapun merasakan senang jika ada seseorang yang selalu disisi kita saat sedih maupun saat senang.

Seseorang yang selalu membantu kita tanpa mengharap apapun selain senyuman kita Yang mengerti, yang memahami dan menerima kita apa adanya.

Beberapa dari kita menyebutnya sahabat perjalanan hidup…
Sebagian lebih sederhana mengatakan teman seperjuangan…
Bagi yang romantis menyatakan kekasih hati…
Teruntuk yang telah menikah mengakui bahwa Tuhan menciptakannya agar kita tidak merasa kesepian…
Sejauh mana beda dari semua itu?

Kenapa bersahabat?
Benarkah hidup terlalu keras untuk dijalani seorang diri?
Atau karena kita ingin menumpahkan rasa sayang dan cinta yang ada dalam hati?
Mungkinkah karena kita memiliki sesuatu yang sejalan hingga kita menyamakan orang lain dengan apa yang kita rasakan?

Sungguh! Betapa sulit mencari sahabat diwaktu kita tengah kesusahan
Dan benarlah betapa mudah mengajak seseorang untuk bergabung dalam kegembiraan kita

Memang....kita semua begitu tidak menyukai penderitaan, meski kita tahu tidaklah mungkin bisa lepas darinya…
Meski kita semua tahu hidup hanyalah ritme bergantian antara kesedihan dan kesenangan…
Walau kita sadar kebahagiaan hanya milik orang-orang yang pernah menderita dahulu
Dan tiap orang pastilah punya arti sendiri dalam memaknai penderitaan dan kebahagiaan

Siapa yang kau anggap sahabat?
Apakah seseorang yang tiada pernah menyakitimu?
Mungkinkah seseorang yang tidak akan pernah meninggalkanmu?
Betulkah seseorang yang kamu memutuskan untuk mempercayainya?
Atau seseorang yang tidak pernah mengatakan kebaikannya padamu?

Seumpama kita bisa mendengar hati orang lain dan memang benar mau mendengar?
Tak pernah ada yang mempunyai cita-cita untuk jadi orang jahat dan hidup tidak berbahagia…
Seandainya kita bisa melihat dan memang benar mau melihat?
Ketika seseorang tengah tertidur pulas Kita akan bisa untuk lebih berfikir beberapa kali sebelum berani sekedar berprangsangka keji apalagi untuk menyakitinya..
Tetapi kenapa itu terkadang terpaksa harus?

Disaat kitPOST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0a tiba-tiba merasa peduli dengan seseorang, kita seolah bisa merasakan apa yang sedang menjadi bebannya dan kita ingin meringankannya…
Namun terkadang kita sangat acuh kepada seseorang yang benar-benar membutuhkan kita

Apa yang kita cari?
Untuk siapa dan untuk apa kita di ciptakan didunia ini?
Apa beda kita dengan orang lain?


Sedalam kelemahan kita harusnya kita lebih sering berkata “maaf” dibanding “aku” jika kita memang manganggapnya sahabat…
Setinggi keinginan kita harusnya kita lebih berbahagia berkata “aku tidak mau merepotkanmu” dibanding “mengertilah diriku” jika kita telah mengerti bahwa dia sahabat kita…

Membayangkan kita berbahagia sendiri sedang sahabat-sahabat kita kesusahan haruskah kita makan dan tidur dengan tenang?
Mungkin lebih baik semua sahabat telah berbahagia dan kita turut berbahagia meski itu harus berbohong demi perasaan itu…
Karena surga masih terlalu luas untuk semua ini, kenapa tidak berbagi?

Bertahanlah, karena sahabatmu adalah semua yang pernah hadir dalam hatimu…
Berterimakasihlah, sahabatmu adalah semua yang telah membentukmu hingga kamu menjadi
seperti sekarang ini…
Bersiaplah, karena kamu akan masih kehilangan banyak sahabat untuk menemukan sahabat-sahabat baru sepanjang perjalannan hidupmu…

Mencapai Impian

Mencapai Impian

Apakah Anda punya impian?
Apakah impian Anda?

Impian adalah suatu keinginan yang ingin dicapai dari setiap orang untuk mendapatan satu kepuasan dalam diri. Impian itu, bisa berupa materi ataupun non materi. Impian itu bisa didapatkan dalam jangka waktu singkat, tapi bisa juga memerlukan waktu yang panjang.

Waktu masih anak-anak, kita punya impian yang disebut dengan cita-cita. Cita-cita yang dinginkan dimasa kanak-kanak, adalah merupakan impian yang ingin dicapai bila telah melewati masa-masa tertentu atau usia, dan biasanya cita-cita ini dicanangkan untuk bisa dicapai bila sudah dewasa.

Bagi orang dewasa, impian merupakan satu pencapaian target yang ingin dihasilkan dalam masa yang lebih singkat. Targetnya bisa berupa pencapaian materi, usaha, personality dan sebagainya.

Impian adalah puncak gunung yang diciptakan dari impian kita. Setiap orang akan menciptakan impiannya yang sekaligus merupakan gunung yang akan didaki sampai kepuncaknya. Untuk mencapai puncak gunung tersebut, dibutuhkan pengetahuan, perjuangan dan kerja keras.

Diperlukan persiapan yang baik, jika ingin melakukan pendakian, dan persiapan ini bisa dalam bentuk persiapan pisik, maupun persiapan mental dan spritual. Orang tidak akan bisa mencapai impiannya, jika tidak dipersiapkan dengan persiapan yang baik

Dalam perjalanan untuk mencapai impian, ada waktu-waktu tertentu yang membuat kita capek, jenuh, bosan, yang terkadang menurunkan semangat kita untuk mencapai impian tersebut. Maka untuk menjaga stamina kita, maka diperlukan waktu istirahat sebelum meneruskan pendakian.

Dalam masa-masa istirahat ini, kita pergunakan untuk "me-mamahbiak-kan" perjalanan yang telah kita lalui, dan sekaligus merencanakan langkah-langkah berikutnya. Kita tidak boleh berlama-lama, karena itu akan menurunkan semangat kita dan bahkan bisa kita menjadi "lupa" akan impian kita.

Impian itu merupakan cita-cita yang diberi batas tenggat waktu untuk mencapainya. Maka targetkan waktu pencapaiannya. Makin singkat waktu yang dibutuhkan, makin cepat impian tersebut dicapai, dan itu semua tergantung dari perencanaan kita.

Untuk mencapai impian kita, diperlukan kerja keras dengan bayangan impian besar yang telah kita canangkan. Dengan kerja keras, akan dihasilkan pencapaian impian yang maksimal. Kalau kita mengusahakan impian dengan setengah hati, maka sulit bagi kita untuk mendapatkan impian tersebut.

Bagi sebagian orang yang tidak punya impian, tapi dengan usaha kerja kerasnya seperti orang yang punya impian yang besar, juga akan menghasilkan impian yang dia canangkan kemudian.

TiPOST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0ga langkah yang dibutuhkan untuk mencapai impian besar kita:

1. Tetapkan dan tuliskan impian dengan jelas.
Buatlah daftar impian-impian kita. Bayangkan impian yang inginkan dalam bentuk yang jelas dan spesifik. Ini diperlukan untuk mempermudahkan kita untuk merealisasikan impian tersebut. Impian yang kabur dan tidak jelas akan mempersulit kita dalam menyusun tahapan pencapaiannya, dan bisa jadi impian tersebut tidak bisa dicapai karena tidak jelasnya impian.

2. Jadikan itu sebagai hal yang penting.
Kita tidak bisa menjadikan impian itu sebagia hal yang tidak prioritas, tapi jadikan itu sebagai hal yang penting dan prioritas utama yang harus diselesaikan. Kita tidak boleh bernegosiasi dengan impian, tapi paksakan agar bisa terwujud.

3. Tetapkan langkah-langkah untuk mencapai impian.
Disini perlu proses membayangkan langkah-langkah yang akan dilakukan. Buatlah langkah apa saja yang akan kita jalankan, tentukan jadwalnya dengan tahapan-tahapan kecil. Setiap tahapan, tentukan target waktu untuk menyelesaikannya.

4. Tentukan batas waktu untuk mencapai impian.Akhir dari semua tahapan di atas, adalah impian besar kita. Dengan batas waktu itu, kita bisa mengukur keberhasilan dalam mencapai impian besar kita.

Apakah Anda punya impian?
Berapa lama impian Anda bisa terwujud?

Wassalam,
Syamsul
http://www.wsyakinah.com/
http://wsyakinah.blogspot.com/

Tips cara Jitu Mempertahankan Daya Ingat

Tips cara Jitu Mempertahankan Daya Ingat

Mungkin banyak diantara kita yang tidak menyadari adanya gangguan pada daya ingat kita hingga saat kita menyadarinya, biasanya keadaan itu sudah berkembang dengan tingkat yang lumayan berat.

Namun tak perlu khawatir, para ahli setuju banyak diantara kita dapat memelihara daya ingat saat usia bertambah dan lebih mudah ketika Anda menerapkan teori dalam praktek, itu lebih baik. Sehingga berhentilah mengkuatirkan sesuatu dan cobalah beberapa tips berikut ini untuk mendapatkan daya ingat lebih baik.

1. Olah raga. Kegiatan fisik membuat jantung memompa dan otot bergerak-bahkan hanya dengan jalan kaki sehari-hari akan meningkatkan supply darah dan nutrisi ke otak.

2. Tidur yang cukup. Keletihan akan menggangu informasi yang telah kita simpan, begitu juga kemampuan Anda untuk mempelajari sesuatu yang baru. Tetapi tidur yang cukup di malam hari akan membantu daya ingat Anda berfungsi.

3. Hati-hati dengan suplemen. Banyak klaim dibuat tentang kehebatan vitamin C, E suplemen herbal ginkgo biloba untuk meningkatkan daya ingat, tetapi para ilmuwan tidak dengan suara bulat mengakui khasiat suplemen tersebut. Alih-alih, dapatkan vitamin yang Anda perlukan melalui cara makan yang sehat dan konsultasi ke ahli diet atau dokter sebelum mencoba suplemen tersebut.

4. Mengontrol stress. Stres membuat Anda berpikir tidak jelas dan dapat menggangu daya ingat yang baik. Sementara sumber stress mungkin diluar kontrol Anda, Anda dapat mengajari tubuh untuk merespon situasi secara berbeda dengan latihan yoga atau therafi relaksasi.

5. Mengobati depresi. Jika Anda memiliki masalah daya ingat dengan insomnia dan merasa gelisah dan putus asa, Anda mungkin menderita depresi. Ketika situasi ini diobati dengan efektif, daya ingat Anda seharusnya membaik.

6. Mengawasi pengobatan. Beberapa antidepressant, antihistamin dan obat-obat darah tinggi dapat melemahkan daya ingat. Jika Anda menemukan masalah ini, berbicaralah ke dokter Anda. Jangan pernah berhenti menerima resep obat tanpa nasehat medis.

7. Lakukan berulang. Katakan sesuatu dengan keras dan ulangi beberapa kali akan membantu untuk mengingat.

8. Permainan. Untuk merangsang daya ingat cobalah untuk mencoba permainan seperti catur atau scrabble.

9. Terus belajar. Belajar bahasa baru, mengikuti kursus dan menghadiri perkuliahan adalah salah satu cara untuk mengasah daya ingat.

10. Belajar dengan angka. Mengingat nomor telepon, nomor kartu kredit atau passward adalah cara untuk tetap menumbuhkan daya ingat Anda.

11. Belajar konsentrasi. Duduk dPOST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0POST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0i dapur dan buatlah daftar dalam pikiran Anda tentang segala sesuatu yang ad di tempat tidur. Tujuan dari latihan ini untuk membangun perhatian dan konsentrasi dengan memfokuskan pada sekitarnya. Selamat mencoba!

(sumber : Mr. MGM) www.inspirasiindonesia.com

19 July 2007

Terapi Enam Gelas Air

TERAPI ENAM GELAS AIR


Prof. S Periasamy DIM & D ACC - Bohiraj Vedante Maharish Charity, Kantha Health And Research, Centre Karur 639006, TN India
uhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter, dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini :
1. Sakit Kepala * Asma # Hosthortobics
2. Darah Tinggi * Bronchitis # Kencing Manis
3. Kurang Darah * TBC Paru-paru # Penyakit Mata
4. Rematik * Radang Otak # Pendarahan di Mata &
5. Lumpuh * Batu Ginjal Mata Merah
6. Kegemukan * Penyakit Saluran Kencing # Haid tidak teratur
7. Radang / Sakit persendian * Kelebihan Asam Urat # L e u k I m I a
8. Radang Selaput Lendir * M e n c r e t # Kanker Peranakan
9. Gangguan Jantung * D I s e n t r I # Kanker Payudara
10 . Mabuk, Pusing, Gamang * A m b e I e n # Radang Tenggorokan
11. Batuk * S e m b e l I t
agaimana Air Minum itu bekerja?
Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta yang tak terbantah, seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini.
ila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru. Darah merupakan hal penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.
agaimana melakukan terapi ini ?
1. Pagi hari ketika anda baru bangun tidur ( bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai "usha paana chikitsa". Setelah itu anda boleh mencuci muka.
2. Hal sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini.
3. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya.
4. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.
pakah Mungkin Minum 1.5 Liter Air SPOST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0ekaligus?
Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tetapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:
@ Sembelit - 1 Hari @ TBC Paru-Paru - 3 Bulan @ Kencing Manis - 7 Hari
@ Asam Urat - 2 Hari @ Tekanan Darah - 4 Minggu @ Kanker - 4 Minggu
atatan :
isarankan agar penderita radang/ sakit persendian dan rematik melaksakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan - selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.
ami mohon dengan sangat, metoda diatas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara, dan tetangga - karena ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat.
"ILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENYEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA".

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Shalat & Puasa dibulan Rajab

HADITS-HADITS PALSU TENTANG KEUTAMAAN SHALAT DAN PUASA DI BULAN RAJAB
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Apabila kita memperhatikan hari-hari, pekan-pekan, bulan-bulan, sepanjang tahun serta malam dan siangnya, niscaya kita akan mendapatkan bahwa Allah Yang Maha Bijaksana mengistimewakan sebagian dari sebagian lainnya dengan keistimewaan dan keutamaan tertentu. Ada bulan yang dipandang lebih utama dari bulan lainnya, misalnya bulan Ramadhan dengan kewajiban puasa pada siangnya dan sunnah menambah ibadah pada malamnya. Di antara bulan-bulan itu ada pula yang dipilih sebagai bulan haram atau bulan yang dihormati, dan diharamkan berperang pada bulan-bulan itu.
Allah juga mengkhususkan hari Jum’at dalam sepekan untuk berkumpul shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah yang berisi peringatan dan nasehat.

Ibnul Qayyim menerangkan dalam kitabnya, Zaadul Ma’aad,[1] bahwa Jum’at mempunyai lebih dari tiga puluh keutamaan, kendatipun demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mengkhususkan ibadah pada malam Jum’at atau puasa pada hari Jum’at, sebagaimana sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Janganlah kalian mengkhususkan malam Jum’at untuk beribadah dari malam-malam yang lain dan jangan pula kalian mengkhususkan puasa pada hari Jum’at dari hari-hari yang lainnya, kecuali bila bertepatan (hari Jum’at itu) dengan puasa yang biasa kalian berpuasa padanya.” [HR. Muslim (no. 1144 (148)) dan Ibnu Hibban (no. 3603), lihat Silsilatul Ahaadits ash-Shahihah (no. 980)]
Allah Yang Mahabijaksana telah mengutamakan sebagian waktu malam dan siang dengan menjanjikan terkabulnya do’a dan terpenuhinya permintaan. Demikian Allah mengutamakan tiga generasi pertama sesudah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mereka dianggap sebagai generasi terbaik apabila dibandingkan dengan generasi berikutnya sampai hari Kiamat. Ada beberapa tempat dan masjid yang diutamakan oleh Allah dibandingkan tempat dan masjid lainnya. Semua hal tersebut kita ketahui berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan contoh yang benar.
Adapun tentang bulan Rajab, keutamaannya dalam masalah shalat dan puasa padanya dibanding dengan bulan-bulan yang lainnya, semua haditsnya sangat lemah dan palsu. Oleh karena itu tidak boleh seorang Muslim mengutamakan dan melakukan ibadah yPOST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0ang khusus pada bulan Rajab.
Di bawah ini akan saya berikan contoh hadits-hadits palsu tentang keutamaan shalat dan puasa di bulan Rajab.
HADITS PERTAMA
“Artinya : Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku”
Keterangan: HADITS INI “ MAUDHU’
Kata Syaikh ash-Shaghani (wafat th. 650 H): “Hadits ini maudhu’.” [Lihat Maudhu’atush Shaghani (I/61, no. 129)]
Hadits tersebut mempunyai matan yang panjang, lanjutan hadits itu ada lafazh:
“Artinya : Janganlah kalian lalai dari (beribadah) pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab, karena malam itu Malaikat menamakannya Raghaaib...”
Keterangan: HADITS INI MAUDHU’
Kata Ibnul Qayyim (wafat th. 751 H): “Hadits ini diriwayatkan oleh ‘Abdur Rahman bin Mandah dari Ibnu Jahdham, telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Muhammad bin Sa’id al-Bashry, telah menceritakan kepada kami Khalaf bin ‘Abdullah as-Shan’any, dari Humaid Ath-Thawil dari Anas, secara marfu’. [Al-Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if (no. 168-169)]
Kata Ibnul Jauzi (wafat th. 597 H): “Hadits ini palsu dan yang tertuduh memalsukannya adalah Ibnu Jahdham, mereka menuduh sebagai pendusta. Aku telah mendengar Syaikhku Abdul Wahhab al-Hafizh berkata: “Rawi-rawi hadits tersebut adalah rawi-rawi yang majhul (tidak dikenal), aku sudah periksa semua kitab, tetapi aku tidak dapati biografi hidup mereka.” [Al-Maudhu’at (II/125), oleh Ibnul Jauzy]
Imam adz-Dzahaby berkata: “ ’Ali bin ‘Abdullah bin Jahdham az-Zahudi, Abul Hasan Syaikhush Shuufiyyah pengarang kitab Bahjatul Asraar dituduh memalsukan hadits.”
Kata para ulama lainnya: “Dia dituduh membuat hadits palsu tentang shalat ar-Raghaa'ib.” [Periksa: Mizaanul I’tidal (III/142-143, no. 5879)]
HADITS KEDUA
“Artinya : Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan lainnya seperti keutamaan al-Qur-an atas semua perkataan, keutamaan bulan Sya’ban seperti keutamaanku atas para Nabi, dan keutamaan bulan Ramadhan seperti keutamaan Allah atas semua hamba.”
Keterangan: HADITS INI MAUDHU’
Kata al Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany: “Hadits ini palsu.” [Lihat al-Mashnu’ fii Ma’rifatil Haditsil Maudhu’ (no. 206,hal. 128), oleh Syaikh Ali al-Qary al-Makky(wafat th. 1014 H)]
HADITS KETIGA:
“Artinya : Barangsiapa shalat Maghrib di malam pertama bulan Rajab, kemudian shalat sesudahnya dua puluh raka’at, setiap raka’at membaca al-Fatihah dan al-Ikhlash serta salam sepuluh kali. Kalian tahu ganjarannya? Sesungguhnya Jibril mengajarkan kepadaku demikian.” Kami berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui, dan berkata: ‘Allah akan pelihara dirinya, hartanya, keluarga dan anaknya serta diselamatkan dari adzab Qubur dan ia akan melewati as-Shirath seperti kilat tanpa dihisab, dan tidak disiksa.’”
Keterangan: HADITS MAUDHU’
Kata Ibnul Jauzi: “Hadits ini palsu dan kebanyakan rawi-rawinya adalah majhul (tidak dikenal biografinya).” [Lihat al-Maudhu’at Ibnul Jauzy (II/123), al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaadits Maudhu’at oleh as-Syaukany (no. 144) dan Tanziihus Syari’ah al-Marfu’ah ‘anil Akhbaaris Syanii’ah al-Maudhu’at (II/89), oleh Abul Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Araaq al-Kinani (wafat th. 963 H).]
HADITS KEEMPAT
“Artinya : Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab dan shalat empat raka’at, di raka’at pertama baca ‘ayat Kursiy’ seratus kali dan di raka’at kedua baca ‘surat al-Ikhlas’ seratus kali, maka dia tidak mati hingga melihat tempatnya di Surga atau diperlihatkan kepadanya (sebelum ia mati)”
Keterangan: HADITS INI MAUDHU’
Kata Ibnul Jauzy: “Hadits ini palsu, dan rawi-rawinya majhul serta seorang perawi yang bernama ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah perawi matruk menurut para
Ahli Hadits.” [Al-Maudhu’at (II/123-124).]
Menurut al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah rawi yang lemah. [Lihat Taqriibut Tahdziib (I/663 no. 4518)]
HADITS KELIMA
“Artinya : Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu bulan.”
Keterangan: HADITS INI SANGAT LEMAH
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Hafizh dari Abu Dzarr secara marfu’.
Dalam sanad hadits ini ada perawi yang bernama al-Furaat bin as-Saa-ib, dia adalah seorang rawi yang matruk. [Lihat al-Fawaa-id al-Majmu’ah (no. 290)]Kata Imam an-Nasa-i: “Furaat bin as-Saa-ib Matrukul hadits.” Dan kata Imam al-Bukhari dalam Tarikhul Kabir: “Para Ahli Hadits meninggalkannya, karena dia seorang rawi munkarul hadits, serta dia termasuk rawi yang matruk kata Imam ad-Daraquthni.” [Lihat adh-Dhu’afa wa Matrukin oleh Imam an-Nasa'i (no. 512), al-Jarh wat Ta’dil (VII/80), Mizaanul I’tidal (III/341) dan Lisaanul Mizaan (IV/430).]
HADITS KEENAM
“Artinya : Sesungguhnya di Surga ada sungai yang dinamakan ‘Rajab’ airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, barangsiapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai itu.”
Keterangan: HADITS INI BATHIL
Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailamy (I/2/281) dan al-Ashbahany di dalam kitab at-Targhib (I-II/224) dari jalan Mansyur bin Yazid al-Asadiy telah menceritakan kepada kami Musa bin ‘Imran, ia berkata: “Aku mendengar Anas bin Malik berkata, ...”
Imam adz-Dzahaby berkata: “Mansyur bin Yazid al-Asadiy meriwayatkan darinya, Muhammad al-Mughirah tentang keutamaan bulan Rajab. Mansyur bin Yazid ada-lah rawi yang tidak dikenal dan khabar (hadits) ini adalah bathil.” [Lihat Mizaanul I’tidal (IV/ 189)]
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany berkata: “Musa bin ‘Imraan adalah majhul dan aku tidak mengenalnya.” [Lihat Silsilah Ahaadits adh-Dha’ifah wal
Maudhu’ah (no. 1898)]
HADITS KETUJUH.
“Artinya : Barangsiapa berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, ditu-liskan baginya (ganjaran) puasa satu bulan, barangsiapa berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka Allah tutupkan baginya tujuh buah pintu api Neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari pada bulan Rajab, maka Allah membukakan baginya delapan buah pintu dari pintu-pintu Surga. Dan barang siapa puasa nishfu (setengah bulan) Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.”
Keterangan: HADITS INI PALSU
Hadits ini termaktub dalam kitab al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaadits al-Maudhu’ah (no. 288). Setelah membawakan hadits ini asy-Syaukani berkata: “Suyuthi membawakan hadits ini dalam kitabnya, al-Laaliy al-Mashnu’ah, ia berkata: ‘Hadits ini diriwayatkan dari jalan Amr bin al-Azhar dari Abaan dari Anas secara marfu’.’”
Dalam sanad hadits tersebut ada dua perawi yang sangat lemah:
[1]. ‘Amr bin al-Azhar al-‘Ataky.
Imam an-Nasa-i berkata: “Dia Matrukul Hadits.” Se-dangkan kata Imam al-Bukhari: “Dia dituduh sebagai pendusta.” Kata Imam Ahmad: “Dia sering memalsukan hadits.” [Periksa, adh-Dhu’afa wal Matrukin (no. 478) oleh Imam an-Nasa-i, Mizaanul I’tidal (III/245-246), al-Jarh wat Ta’dil (VI/221) dan Lisaanul Mizaan (IV/353)]
[2]. Abaan bin Abi ‘Ayyasy, seorang Tabi’in shaghiir.
Imam Ahmad dan an-Nasa-i berkata: “Dia Matrukul Hadits (ditinggalkan haditsnya).” Kata Yahya bin Ma’in: “Dia matruk.” Dan beliau pernah berkata: “Dia rawi yang lemah.” [Periksa: Adh Dhu’afa wal Matrukin (no. 21), Mizaanul I’tidal (I/10), al-Jarh wat Ta’dil (II/295), Taqriibut Tahdzib (I/51, no. 142)]
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Abu Syaikh dari jalan Ibnu ‘Ulwan dari Abaan. Kata Imam as-Suyuthi: “Ibnu ‘Ulwan adalah pemalsu hadits.” [Lihat al-Fawaaidul Majmu’ah (hal. 102, no. 288).
Sebenarnya masih banyak lagi hadits-hadits tentang keutamaan Rajab, shalat Raghaa-ib dan puasa Rajab, akan tetapi karena semuanya sangat lemah dan palsu, penulis mencukupkan tujuh hadits saja.
[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M]
_________
Foote Note
[1]. Zaadul Ma’aad (I/375) cet. Muassasah ar-Risalah.
sumber http://www.almanhaj.or.id
PENJELASAN PARA ULAMA TENTANG MASALAH RAJAB
[1]. Imam Ibnul Jauzy menerangkan bahwa hadits-hadits tentang Rajab, Raghaa-ib adalah palsu dan rawi-rawi majhul. [Lihat al-Maudhu’at (II/123-126)]
[2]. Kata Imam an-Nawawy:
“Shalat Raghaa-ib ini adalah satu bid’ah yang tercela, munkar dan jelek.” [Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 140)]
Kemudian Syaikh Muhammad Abdus Salam Khilidhir, penulis kitab as-Sunan wal Mubtada’at berkata: “Keta-huilah setiap hadits yang menerangkan shalat di awal Rajab, pertengahan atau di akhir Rajab, semuanya tidak bisa diterima dan tidak boleh diamalkan.” [ Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 141)]
[3]. Kata Syaikh Muhammad Darwiisy al-Huut: “Tidak satupun hadits yang sah tentang bulan Rajab sebagai-mana kata Imam Ibnu Rajab.” [Lihat Asnal Mathaalib (hal. 157)]
[4]. Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H): “Adapun shalat Raghaa-ib, tidak ada asalnya (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam), bahkan termasuk bid’ah.... Atsar yang menyatakan (tentang shalat itu) dusta dan palsu menurut kesepakatan para ulama dan tidak pernah sama sekali disebutkan (dikerjakan) oleh seorang ulama Salaf dan para Imam...”
Selanjutnya beliau berkata lagi: “Shalat Raghaa-ib adalah BID’AH menurut kesepakatan para Imam, tidak pernah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyu-ruh melaksanakan shalat itu, tidak pula disunnahkan oleh para khalifah sesudah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak pula seorang Imam pun yang menyunnahkan shalat ini, seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Abu Hanifah, Imam ats-Tsaury, Imam al-Auzaiy, Imam Laits dan selain mereka.
Hadits-hadits yang diriwayatkan tentang itu adalah dusta menurut Ijma’ para Ahli Hadits. Demikian juga shalat malam pertama bulan Rajab, malam Isra’, Alfiah nishfu Sya’ban, shalat Ahad, Senin dan shalat hari-hari tertentu dalam satu pekan, meskipun disebutkan oleh sebagian penulis, tapi tidak diragukan lagi oleh orang yang mengerti hadits-hadits tentang hal tersebut, semuanya adalah hadits palsu dan tidak ada seorang Imam pun (yang terkemuka) menyunnahkan shalat ini... Wallahu a’lam.” [ Lihat Majmu’ Fataawa (XXIII/132, 134)]
[5]. Kata Ibnu Qayyim al-Jauziyyah:
“Semua hadits tentang shalat Raghaa-ib pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab adalah dusta yang diada-adakan atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan semua hadits yang menyebutkan puasa Rajab dan shalat pada beberapa malamnya semuanya adalah dusta (palsu) yang diada-adakan.” [Lihat al-Manaarul Muniif fish Shahiih wadh Dha’iif (hal. 95-97, no. 167-172) oleh Ibnul Qayyim, tahqiq: ‘Abdul Fattah Abu Ghaddah]
[6]. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany mengatakan dalam kitabnya, Tabyiinul ‘Ajab bima Warada fii Fadhli Rajab:“Tidak ada riwayat yang sah yang menerangkan ten-tang keutamaan bulan Rajab
dan tidak pula tentang puasa khusus di bulan Rajab, serta tidak ada pula hadits yang shahih yang dapat dipegang sebagai hujjah tentang shalat malam khusus di bulan Rajab.”
[7]. Imam al-‘Iraqy yang mengoreksi hadits-hadits yang terdapat dalam kitab Ihya’ ‘Uluumuddin, menerangkan bahwa hadits tentang puasa dan shalat Raghaa-ib adalah hadits maudhu’ (palsu). [Lihat Ihya’ ‘Uluumuddin (I/202)]
[8]. Imam asy-Syaukani menukil perkataan ‘Ali bin Ibra-him al-‘Aththaar, ia berkata dalam risalahnya: “Sesungguhnya riwayat tentang keutamaan puasa Rajab, semuanya adalah palsu dan lemah, tidak ada asalnya (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam).” [Lihat al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaaditsil Maudhu’ah (hal. 381)]
[9]. Syaikh Abdus Salam, penulis kitab as-Sunan wal Mub-tada’at menyatakan:
“Bahwa membaca kisah tentang Isra’ dan Mi’raj dan merayakannya pada malam tang-gal dua puluh tujuh Rajab adalah BID’AH. Berdzikir dan mengadakan peribadahan tertentu untuk merayakan Isra’ dan Mi’raj adalah BID’AH, do’a-do’a yang khusus dibaca pada bulan Rajab dan Sya’ban semuanya tidak ada sumber (asal pengambilannya) dan BID’AH, sekiranya yang demikian itu perbuatan baik, niscaya para Salafush Shalih sudah melaksanakannya.” [Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 143)]
[10]. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz, ketua Dewan Buhuts ‘Ilmiyyah, Fatwa, Da’wah dan Irsyad, Saudi Arabia, beliau berkata dalam kitabnya, at-Tahdzir minal Bida’ (hal. 8): “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabatnya tidak pernah mengadakan upacara Isra’ dan Mi’raj dan tidak pula mengkhususkan suatu ibadah apapun pada malam tersebut. Jika peringatan malam tersebut disyar’iatkan, pasti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan kepada ummat, baik melalui ucapan maupun perbuatan. Jika pernah dilakukan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, pasti diketahui dan masyhur, dan ten-tunya akan disampaikan oleh para Shahabat kepada kita...
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak memberi nasihat kepada manusia, beliau telah menyampaikan risalah kera-sulannya sebaik-baik penyampaian dan telah menja-lankan amanah Allah dengan sempurna.
Oleh karena itu, jika upacara peringatan malam Isra’ dan Mi’raj dan merayakan itu dari agama Allah, ten-tunya tidak akan dilupakan dan disembunyikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi karena hal itu tidak ada, maka jelaslah bahwa upacara tersebut bukan dari ajaran Islam sama sekali. Allah telah menyempurnakan agama-Nya bagi ummat ini, men-cukupkan nikmat-Nya dan Allah mengingkari siapa saja yang berani mengada-adakan sesuatu yang baru dalam agama, karena cara tersebut tidak dibenarkan oleh Allah:
“Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam jadi agama bagimu.” [Al-Maa-idah: 3]

KHATIMAH
Orang yang mempunyai bashirah dan mau mendengarkan nasehat yang baik, dia akan berusaha meninggalkan segala bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Artinya : Tiap-tiap bid’ah itu sesat dan tiap-tiap kesesatan di Neraka.” [HSR. An-Nasa'i (III/189) dari Jabir radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Sunan an-Nasa-i (I/346 no. 1487) dan Misykatul Mashaabih (I/51)]
Para ulama, ustadz, kyai yang masih membawakan hadits-hadits yang lemah dan palsu, maka mereka digo-longkan sebagai pendusta.
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dari Samurah bin Jundub dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang-siapa yang menceritakan satu hadits dariku, padahal dia tahu bahwa hadits itu dusta, maka dia termasuk salah seorang dari dua pendusta.” [HSR. Ahmad (V/20), Muslim (I/7) dan Ibnu Majah (no. 39)]
MARAJI’
[1]. Shahih al-Bukhari.
[2]. Shahih Muslim.
[3]. Sunan an-Nasaa-i.
[4]. Sunan Ibni Majah.
[5]. Musnad Imam Ahmad.
[6]. Shahih Ibni Hibban.
[7]. Zaadul Ma’aad fii Hadyi Khairil ‘Ibaad, oleh Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, cet. Mu-assasah ar-Risalah, th. 1412 H.
[8]. Maudhu’atush Shaghani.
[9]. Al-Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if, oleh Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.
[10]. Al-Maudhu’at, oleh Imam Ibnul Jauzy, cet. Daarul Fikr, th. 1403 H. [11]. Mizaanul I’tidal, oleh Imam adz-Dzahaby, tahqiq: ‘Ali Muhammad al-Bajaawy, cet. Daarul Fikr.
[12]. Al-Mashnu’ fii Ma’rifatil Haditsil Maudhu’, oleh Syaikh Ali al-Qary al-Makky.
[13]. Al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaadits Maudhu’at oleh asy-Syaukany, tahqiq: Syaikh ‘Abdurrahman al-Ma’allimy, cet. Al-Maktab al-Islamy, th. 1407 H.
[14]. Tanziihus Syari’ah al-Marfu’ah ‘anil Akhbaaris Syanii’ah al-Maudhu’at, oleh Abul Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Araaq al-Kinani.
[15]. Taqriibut Tahdziib, oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqa-lany, cet. Daarul Kutub al-‘Ilmiyyah.
[16]. Adh-Dhu’afa wa Matrukin, oleh Imam an-Nasa-i.
[17]. At-Taghib wat Tarhib, oleh Imam al-Mundziri.
[18]. Silsilah Ahaadits adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah, oleh Imam Muhammad Nashiruddin al-Albany.
[19]. Al-Laali al-Mashnu’ah, oleh al-Hafizh as-Suyuthy.
[20]. Adh-Dhu’afa wal Matrukin, oleh Imam an-Nasa-i.
[21]. Al-Jarhu wat Ta’dil, oleh Imam Ibnu Abi Hatim ar-Razy. [22]. As-Sunan wal Mubtada’at, oleh Muhammad Abdus Salam Khilidhir. [23]. Asnal Mathaalib fii Ahaadits Mukhtalifatil Maraatib, oleh Muhammad Darwisy al-Huut.
[24]. Majmu’ Fataawa, oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
[25]. Al-Manaarul Muniif fis Shahih wadh Dha’if, oleh Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.
[26]. Tabyiinul ‘Ajab bimaa Warada fiii Fadhli Rajab, oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany.
[27]. Ihya’ ‘Uluumuddin, oleh Imam al-Ghazzaly.[28]. At-Tahdziir minal Bida’, oleh Imam ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz.
[29]. Misykaatul Mashaabih, oleh Imam at-Tibrizy, takhrij: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albany.

[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas,
Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M] sumber http://www.almanhaj.or.id


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

3 Hambatan & 3 Resolusi

Oleh : Stephen R. Covey
Sumber : www.inspirasiindonesia.com

Seringkali kita sadar kita mempunyai kebiasaan buruk, semisal, menunda-nunda pekerjaan, mengkritik orang tanpa berpikir panjang, makan atau tidur berlebihan, dan sebagainya. Kemudian kita ingin memperbaiki keburukan tersebut dengan mencanangkan resolusi perubahan diri. Kita menumbuhkan kemauan dan tekad untuk berubah. Tetapi seringkali tekad saja tidak cukup. Kita harus menggunakan banyak usaha dan tenaga untuk membentuk perilaku baru, karena pada saat yang sama perilaku lama menarik kita tetap pada kebiasaan-kebiasaan lama. Perubahan itu terasa amat sulit pada awalnya. Mungkin kita harus mengorbankan "kebebasan" kita untuk melakukan hal-hal yang kita sukai sampai kebiasaan baru terbentuk dengan kuat dan keinginan kita untuk kembali kekebiasaan lama berkurang. Hal ini sama halnya dengan pesawat yang lepas landas. Terasa sulit di awal, karena masih besarnya pengaruh gravitasi, tetapi ketika sudah mengudara, semuanya menjadi lebih mudah.

TIGA KEKUATAN PENGHAMBAT
Penting sekali kita perhatikan ada tiga kekuatan besar yang membuat kita terpaku pada kebiasaan-kebiasaan lama, yaitu:

1--Hasrat dan nafsu.
Kita semua kadang-kadang mengalah pada hasrat - keinginan dan kebutuhan badaniah (misal, makan, minum, tidur). Banyak orang menjadi budak dan pecandu makanan dan minuman. Perut mengontrol pikiran dan badan. Dan ini penuh dengan resiko. Di saat kita menjadi berlebih-lebihan, kita menjadi kurang peka terhadap kebutuhan orang lain. Kita mudah menjadi marah pada diri sendiri dan menimpakan kemarahan itu pada orang lain, kadang-kadang hanya disebabkan oleh hal-hal sepele. Maka dari itu, apabila kita dikendalikan oleh hasrat dan nafsu, kita pasti mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang lain.

2--Kesombongan dan kepura-puraan.
Kalau kita tidak mampu menerima diri kita sendiri, kita menggunakan cermin sosial untuk memperoleh identitas dan jati diri kita. Dengan demikian, konsep diri berasal dari apa yang dipikirkan oleh orang lain tentang kita. Maka, kita pun menngatur hidup kita menurut harapan orang lain. Semakin kita hidup menurut harapan orang lain, semakin kita tidak bisa menerima diri kita sendiri dan berpura-pura. Padahal harapan selalu beurbah-ubah. Dan sewaktu kita terus bersandiwara menuruti kecongkakan dan kesombongan, kita menipu diri sendiri, dan karena merasa terancam, kita terus berjuang mempertahankan citra palsu itu.



3--Keinginan dan ambisi
Apabila kita dibutakan oleh ambisi, kita minta dipahami terlebih dahulu dan berusaha mendapatkan kemuliaanPOST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0POST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0, jabatan, kekuasaan, dan kenaikan pangkat, bukannya memandang waktu, bakat dan harta milik sebagai karunia yang harus kita pertanggung jawabkan. Orang-orang yang berambisi itu sangat possesif. Mereka menaksir segala sesuatu berdasarkan pada manfaat bagi dirinya. Setiap orang menjadi pesaing. Hubungan mereka - bahkan yang intim dan dekat - cenderung bersifat persaingan. Mereka memakai berbagai cara manipulatif untuk mencapai tujuan mereka.

TIGA RESOLUSI UNIVERSAL
Setelah mengetahui kekuatan-kekuatan yang menghambat kemajuan diri, maka selanjutnya kita harus berlatih untuk mengatasi hamabat-hambatan tersebut. Mau tidak mau kita harus menjalani peperangan pribadi dan memenangkan diri sendiri. Dan, kita semua memiliki kesempatan untuk memenangkan peperangan publik kita di dalam pikiran kita sebelum perang itu benar-benar menjadi kenyataan. Atasi itu dalam pikiran terlebih dahulu. Kita bisa mengatasi ambisi, egoisme, kecenderungan negatif, ketidaksabaran, kemarahan, kebiasaan menunda-nunda dan rasa tidak bertanggung jawab. Lawanlah hal-hal ini dan menangkan peperangan dengan gagah sebelum kita melakukannya dalam kenyataan. Kita bisa mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat tersebut di atas dengan membuat dan memenuhi tiga resolusi universal berikut.

1--Resolusi pertama: untuk mengatasi kekuatan penghambat berupa selera dan nafsu, saya memutuskan untuk menjalankan disiplin diri dan penyangkalan diri.

Ketika kita terlalu mengumbar selera dan nafsu badani, kita merusak proses mental dan penilaian kita dan juga hubungan sosial kita. Tubuh merupakan ekosistem dan apabila sisi ekonomis atau fisik kita tidak berimbang, semua sistem lain akan terpengaruh. Itulah alasan mengapa kebiasaan untuk memperbaharui diri (ingat kebiasaan ke tujuh: mengasah gergaji) demikian mendasar. Prinsip-prinsip penguasaan diri, konsistensi, dan disiplin diri menjadi dasar seluruh kehidupan seseorang. Mengumbar nafsu merugikan perhitungan dan kearifan kita.

Saya sadar bahwa banyak orang yang tidak mengendalikan diri namun tetap menunjukkan kebesaran dan kejeniusannya. Tetapi, dengan berjalannya waktu sikap tersebut akan mengalahkan orang itu. Lihatlah, banyak orang terkenal dan kaya telah kehilangan kekayaan dan keyakinan, keberhasilan dan keefektifan dirinya karena tidak bisa mengendalikan diri. Contoh lain, tentang kesehatan. Memelihara kesehatan membutuhkan lebih dari sekedar sikap bijak. Semakin tua kita semakin berada di persimbangan arus antara kebutuhan akan disiplin serta pengekangan diri dan keinginan untuk bebas bersantai melepaskan kendali. Kita mungkin merasa telah melakukan segala kewajiban dan berhak untuk bebas. Namun, bila kita menjadi permisif dan menuruti diri kita snediri, kualitas kehidupan dan kerja propfesional kita akan terkena akibat buruknya.

2--Resolusi kedua: untuk mengatasi kekuatan penghambat berupa kesombongan dan kepalsuan, saya memutuskan untuk memperbaiki karakter dan kecakapan.

Apabila kita menuruti selera dan nafsu, kita dapat dengan mudah tergoda oleh kesombongan dan kepalsuan. Kita kemudian mulai berpura-pura, bersandiwara dan menguasai teknik-teknik manipulasi. Apabila definisi konsep diri kita merupakan hasil dari anggapan orang lain pada kita - dari cermin sosial - kita akan menjalankan hidup ini dengan keingan dan harapan mereka. Semkain kita menjalani hidup untuk memenuhi harapan orang lain, semakin kita lemah, dangkal dan tak aman.

Seorang eksekutif muda, misalnya, ingin menyenangkan atasannya, rekan kerja dan bawahannya, namun dia mendapatkan bahwa kelompok-kelompok orang ini menuntut hal-hal berbeda-beda darinya. Maka dia mulai bersandiwara dan
berpua-pura agar dapat diterima bergaul atau terhindar, untuk menyenangkan atau menenangkan. Dalam jangka panjang dia mendapatkan bahwa dalam usahanya menjadi "segalanya bagi orang lain", pada akhirnya dia menjadi bukan apa-apa bagi setiap orang. Akhirnya diketahuilah apa dan siapa dirinya. Dia kehilangan harga diri dan tidak dihargai oleh orang lain. Memang kita harus menaruh perhatian pad apendapat dan persepsi orang lain sehingga kita dapat lebih efektif dengan mereka, akan tetapi kita harus menganggap pendapat mereka bukanlah suatu kenyataan yang harus kita tindaki atau tanggapi.

Apabila kita amati kemarahan, kebencian, kecemburuan, keirihatian, kesombongan, dan prasangka atau emosi dan nafsu negatif lain, maka hal itu seringkali disebabkan karena kita ingin diterima dan dihargai oleh orang lain. Karena itu, anda harus hidup selaras dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip utama anda. Anda dapat berterus terang, jujur dan bertindak langsung. Dan tidak ada yang lebih mengganggu bagi orang-orang yang licik dan bermuka dua daripada kejujuran yang tak ditutup-tutupi.

3--Resolusi ketiga: untuk mengatasi kekuatan penghambat berupa keinginan dan ambisi yang tidak dapat dikekang, saya memutuskan untuk membaktikan bakat-bakat dan ketrampilan-ketrampilan saya bagi tujuan-tujuan mulia dan untuk melayani sesama.

Jika orang berusaha menjadi nomor satu dan mencari keuntungan sendiri, mereka tidak akan menghayati makna pelayanan. Mereka mungkin berbicara mengenai pelayanan, tetapi mereka akan selalu berusaha untuk menonjolkan kepentingan mereka sendiri. Mereka mungkin berdedikasi dan bekerja keras, tetapi tidak berfokus pada pelayanan. Mereka hanya berfokus pada kekuasaan, kekayaan, ketenaran, posisi, dominasi dan harta benda. Orang yang ber-etika memandang setiap transaksi ekonomi sebagai seuatu ujian terhadap pelayanan moralnya, Itulah sebabnya, kerendahan hati merupakan induk dari semua kebajikan. Sebab kerendahan hati mendorong pelayanan. Sebelum orang memilki semangat pelayanan, mereka mungkin akan berkata bahwa mereka menyukai apa yang emreka lakukan, namun mereka membenci kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan hal itu. Ini adalah sikap mendua, yaitu memiliki motif yang saling bertentangan yang membawa kita pada peperangan dengan diri kita sendiri. Yang lebih buruk, seringkali peperangan kita berakibat menjadi peperangan dengan orang lain. Maka, lawanlah sikap mendua ini dengan integritas diri. Dan, integritas dapat kita peroleh dengan membaktikan diri kita kepada pelayanan tulus bagi orang lain.

(Diadaptasi dari: Stephen R. Covey, Principle Centered Leadership, bab 3 dan 4)