22 July 2015

SEPUTAR ALTERNATOR

SEPUTAR ALTERNATOR


Sistem pengisian mempunyai 3 komponen penting yakni Aki, Alternator dan Regulator.
Alternator ini berfungsi bersama sama dengan Aki
untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan.

Hasil yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC
Yang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC.

RANGKAIAN SISTEM PENGISISAN

Ke empat kabel ( soket ) dihubungkan dengan alternator di sepanjang rangkaian kelistrikan.

“B” adalah kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.
“IG” adalah indikator kontak yang ada dialternator.
“S” digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki.
“L” adalah kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ).

IDENTITAS TERMINAL ALTERNATOR

“S” Terminal indikator Voltase aki.
“IG” Terminal indikator strum kontak.
“L” Terminal lampu indikator.
“B” Terminal Output Alternator.
“F” Terminal tegangan langsung ( bypass ).




ALTERNATOR ASSY

Alternator terdiri dari :
gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor.
Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator.
Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier.
Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator.
Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan
sirkulasi udara.

MODEL ALTERNATOR

Kebanyakan alternator menpunyai regulator
yang berada didalamnya ( IC built In), dan tipe yang lama
mempunyai regulator diluar.

Tidak seperti model yang lama,
Tipe ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan
Membuka tutup bagian atasnya.

POLI ALTERNATOR

Poli alternator diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor.

Tipe poli tunggal atau poli PK dapat digunakan.

Alternator tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang
Menjadi bagian dari polinya.

Tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan
kipas luar untuk pendinginan, alternator ini mempunyai
2 kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin.


BAGIAN DALAM ALTERNATOR

Jika bagian atas altenator dibuka :
Regulator yang mengontrol tegangan output alternator.
Carbon Brush yang menempel dengan bagian atas rotor
( Slip Ring).


Rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah)
voltase AC menjadi voltase DC.

Slip Ring (bagian dari rotor) dihubungkan dengan setiap dari
Field winding.

CARBON BRUSH

Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor.
Slip ring dihubungkan dengan field winding dimana carbon brush
dapat bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding
Lewat slip ring, akan ada arus magnet disekitar rotor.

2 buah arang yang diposisikan sejajar yang
akan menempel dengan slip ring.
Carbon brush disolder atau
Diikat dengan baut.

IC REGULATOR

Regulator adalah otak dari sistem pengisian.

Regulator mengatur keduanya baik itu voltase aki
dan voltase stator, dan tergantung dari kecepatan putaran mesin,
regulator akan mengatur Kemampuan kumparan rotor
untuk menghasilkan output Alternator.

Regulator dapat diganti baik itu internal regulator atau eksternal.
Dewasa ini rata rata semuanya sudah memakai internal regulator.

DIODE RECTIFIER

Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas konversinya
tegangan AC ke tegangan DC.

6 atau 8 diode digunakan untuk mengubah tegangan stator AC
ke tegangan DC.

Setengah dari diode tersebut digunakan dalam kutub positif
Dan setengahnya lagi dalam kutub negatif.

BAGIAN DALAM ALTERNATOR

Rotor yang diantaranya terdiri dari kutub kutub magnet
yang berputar mengelilingi didalam stator. Putaran Rotor
menciptakan arus magnet disekelilingnya.

Gulungan (stator) mengembangkan tegangan yang
dikarenakan magnet yang berputar maka arus akan diinduksi
melalui terminal stator.




RANGKAIAN ROTOR

Rotor terdiri dari kutub kutub magnet, inti field
winding dan slip ring.

Beberapa model/tipe termasuk mensupport lahar
dan satu atau dua kipas didalamnya.

Rotor digerakkan atau diputar didalam alternator
dengan putaran tali kipas mesin.

Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding, dan
Slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu
rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring dimana
carbon brush dapat bergerak.
Ada dua lahar yang terdapat dirotor, satu di bagian bawah slip
ring, dan satunya berada dibagian atas sumbu rotor.

Field Winding Rotor Menciptakan lapangan magnet
yang disebabkan oleh arus yang mengalir melewati
slip ring.
Magnet tersebut disatu disisi menjadi kutub selatan,
dan disisi lain menjadi kutub utara.

STATOR
HUBUNGAN STATOR - ROTOR

Hubungan putaran rotor berputar didalam stator :

Arus magnet alternator yang berasal dari dari putaran rotor
menginduksi tegangan kepada stator.

Kekuatan dan kecepatan dari putaran arus magnet yang
dihasilkan rotor akan berakibat terhadap tegangan induksi
kepada stator.

Stator mempunyai 3 fase gulungan yang diisolasi
kepada stator, gulungan tersebut terhubung antara
satu dengan yang lainnya.
Setiap fase ditempatkan diposisi yang berbeda
dibandingkan dengan yang lain.

Gulungan yang diisolasi itu menghasilkan
medan magnet.



RANGKAIAN DIODE - RECTIFIER

Diode digunakan sebagai penyearah tegangan.

Diode mengubah tegangan AC menjadi tegangan
DC sehingga aki menerima listrik yang benar.



PENGATUR TEGANGAN

Regulator akan mengatur tingkat / level
sistem pengisian tegangan.

Ketika sistem pengisian tegangan dibawah dari yang
ditentukan, regulator akan meningkatkan arus listrik tegangan,
yang akan berakibat terciptanya arus magnet yang kuat,
hasilnya akan meningkatnya output alternator.

Ketika sistem pengisisan tegangan diatas yang ditentukan,
regulator akan menurunkan arus listrik tegangan,
dan membuat arus magnet menjadi lemah,
hasilnya output alternator yang semakin Kecil.



Regulator mengatur tegangan aki, dan juga mengatur
arus yang mengalir ke rangkaian rotor.

Rangkaian rotor menghasilkan arus magnet.

Tegangan yang dihasilkan diinduksi di stator.

Rangkaian rectifier mengubah tegangan stator AC menjadi
tegangan DC yang digerakkan ole putaran mesin.








Anda Pasti juga Bisa mewujudkannya

Perbedaan PID dan PFD

PID atau piping and instrument diagram adalah panduan dalam sebuah plant, kitab yang paling suci dan harus di ikuti oleh designer agar perencanaan sistem piping yang di hasilkan dapat beroperasi dengan baik sesuai proses yang telah di tentukan. Lalu apakah PID itu? Piping and instrument diagram adalah sebuah diagram yang di dalamnya menunjukan proses alir suatu system dilengkapi dengan ekuipment dan instrument yang bekerja di dalamnya. Di dalam PID, akan dimuat beberapa informasi tentang properties pipa, properties equipment dan termasuk pula instrument yang di gunakan di dalamnya. PID ibarat rangkuman, maka kita akan tau seluruh operasional plant dan porses yang terjadi didalamnya. Apa yang dimaksud PFD?   Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari saya tunjukan sebuah diagram sederhana.
Gambar di atas menjelaskan sebuah proses alir, aliran fluida dari reboiler (E-101) menuju ke vertical vessel (depropanizer, V-101). Gas yang dihasilkan dari depropanizer ini kemudian mengalir ke condenser (E-102) untuk diubah menjadi fluida cair dan dikumpulkan di reflux accumulator (V-102). Fluida cair dari reflux accumulator ini sebagian menjadi produk dan lainya akan di masukan kembali ke vertical vessel. Diagaram di atas, hanya menyebutkan sebuah aliran. Darinya kita dapat melihat kira kira apa yang terjadi di dalam proses tersebut secara sederhana. Itulah yang dinamakan PFD, process flow diagram, ia hanya menunjukan sebuah aliran tanpa ditunjukan lebih detail seperti apa pipanya, equipment dan propertisnya. Bandingkan dengan gambar di bawah.
Kalau melihat contoh dari gambar sebelumnya, PID tersebut hanya satu lembar. Ya karena itu hanya sebuah contoh, tetapi pada kenyataannya, PID dapat berlembar lembar dan anda akan dibuat bingung didalamnya. Kenapa banyak? karena setiap detail proses dan propertisnya akan di jelaskan. PID tersebut akan menjelaskan proses yang dialami oleh vessel, pompa,atau equipent lainya, lengkap dengan instrument yang digunakan. Disamping itu, PID yang berlembar lebar tadi terdapat pula penjelasan mengenai pressurenya, kapan pressure itu akan dilepaskan (untuk PSV), properties temperature, termasuk pula perlakuan kusus seperti ketinggian yang dibutuhkan untuk ekuipment, pipa yang hanya di ijinkan untuk turun dan lain sebagainya. Kita akan memahami seluruh plant, hanya dari P&ID.