04 March 2008

Tidur siang baik untuk meningktakna kemampuan ingatan jangka panjang.

Cukup Enam Menit untuk Perbaiki Memori


Tidur siang baik untuk meningktakna kemampuan ingatan jangka panjang.
KAMIS, 21 FEBRUARI 2008 | 19:11 WIB

BERLIN, KAMIS - Sudah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa tidur sejenak pada siang hari dapat bermanfaat memperbaiki memori atau daya ingat.

Sebuah riset di Jerman yang dilaporkan dalam jurnal New Scientist edisi terbaru pun mendukung fakta tersebut. Namun riset terbaru ini menarik karena mengindikasikan bahwa tidur siang dalam waktu sangat singkat pun yakni enam menit saja cukup untuk meningkatkan kemampuan mengingat sesuatu.

¨Tidur yang sangat singkat dapat memicu pemrosesan daya ingat dalam otak,¨ ungkap studi tersebut seperti dikutip BBC.

Adalah tim peneliti dari University of Dusseldorf Jerman, yang dipimpin Dr Olaf Lahl, yang mengungkap teori tersebut. Mereka melakukan pengujian untuk melihat sejauh mana tidur dalam waktu singkat berpengaruh terhdap daya ingat. Peneliti melibatkan sekelompok pelajar yang diminta mengingat serangkaian kata dan kemudian diberi waktu istirahat satu jam sebelum testing.

Di sela-sela istirahat satu jam, beberapa pelajar diperkenankan tidur selama enam menit, sementara yang lain tetap dalam kondisi terjaga. Hasilnya memang di luar dugaan, mereka yang sempat tidur ternyata menunjukkan kemampuan lebih baik dalam tes memori.

Hasil riset ini langsung direspon oleh seorang ahli dari Inggris yang menyatakan keraguannya. Professor Jim Horne, dari Sleep Research Centre di Loughborough University menilai bahwa manusia membutuhkan waktu tidur yang lebih lama untuk memperbaiki daya ingatnya.

Sejumlah riset memang telah membuktikan bahwa siklus tidur-bangun memainkan peran penting dalam perbaikan memori. Beberapa teori juga menyebutkan bahwa pemrosesan memori terjadi pada saat tidur lelap atau deep sleep, fase yang biasanya tidak akan dimulai hingga sekurangnya 20 menit setelah tidur.

Namun begitu, Dr Olaf Lahl dan timnya mengatakan tidak mustahil bahwa momen tertidur dapat memicu sebuah proses dalam otak yang bakal terus berlanjut tanpa dipengaruhi seberapa lama seseorang terjaga.

¨Dalam pengetahuan kita, ini mendemonstrasikan untuk pertama kalinya bahwa sebuah episode tidur yang sangat singkat menyediakan peningkatan daya ingat yang efektif, tulis Dr Olaf dalam laporannya.

Professor Jim Horne berkomentPOST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0ar bahwa riset yang dilakukan Dr Olaf ini terbilang menarik meski ia belum yakin bahwa efeknya hanya pada peningkatan memori semata.

¨Ide bahwa memori bisa ditingkatkan hanya dalam enam menit adalah temuan yang cukup unik dan harus ditanggapi dengan lebih hati-hati. Ada cukup bukti bahwa proses memori mungkin terjadi lebih dari enam menit setelah tidur,¨ tegasnya.
http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.02.21.19111044&channel=1&mn=20&idx=27

No comments: