06 November 2008

Enterprise Asset Management

Enterprise Asset Management

Enterprise Asset Management dulunya dikenal dengan nama CMMS
CMMS merupakan system terintegrasi yang mencatat hal-hal yang berkaitan dengan maintenance, dalam CMMS dicatatkan :

Nama Asset/mesin,
daftar pekerjaan Maintenance (Planned & Unplann ed Maintenance),
history pemakaian sejak pembelian,
history kerusakan,
total biaya yang dikeluarkan,
sparepart yang dibutuhkan untuk sebuah mesin,
stok spare part yang ada,
sampai menghitung nilai MTBF (Mean Time Between Failure)& MTTR (Mean Time To Repair).

CMMS juga bisa terintegrasi dengan system lain, seperti ERP pada manufaktur dalam hal ini integrasi dengan data output mesin yang tercatat di ERP sehingga pada output tertentu mesin harus di maintain (servis, ganti spare part, dll), data pembelian spare part, jurnal accounting, dll.

Pada hakikatnya CMMS, seperti namanya, adalah sistem yang mendayagunakan komputasi (Data base sistem) untuk melakukan management aktifitas maintenance asset organisasi. Untuk itu tentu hal pertama yang harus dilakukan untuk menerapkan CMMS adalah :
1. standarisasi sistem registrasi asset.Mulai dari asset sistem service (misal kompressor service unit, power generation unit),
2. equipment unit, maintanable unit sampai spare part.
3. Selain itu asset man power resources juga teresgiter dalam data base CMMS,
4. spesial tool yang tersedia, dsb nya.

Kemudian setelah itu tentu adalah sistem management pekerjaan yang biasanya berupa work order flow process yang mengatur bagaimana suatu alur pekerjaan maintenance harus di jadwalkan, rencanakan, eksekusi ataupun di tunda di"pasang" pada CMMS sehingga pekerjaan maintenance dapat diatur/di manage dengan baik.

Work order flow biasanya juga dilengkapi dengan Standar Operating Procedure atau sejenisnya sebagai guidance untuk melakukan pekerjaan dalam suatu jenis work order. dalam SOP tersebut biasanya dicantumkan spesial tool yang diperlukan, jenis human resources nya, prekiraan man hour, spare part yang diperlukan, consumable item, dll. Berbekal data-data tersebut maka diharapakan pekerjaan maintenance dapat di"atur" dan di jadwalkan POST http://www.blogger.com/post-create.do HTTP/1.0dan di rencanakan dengan baik serta pekerjaan un planed dan unscheduled serta backlog dapat ditekan. Selain itu tentu akan sangat membantu (tidak selalu tersedia module nya) bila CMMS juga dapat menyimpan data histori asset, run time tracker (untuk melihat reliability dan availability asset), dan dapat ber"komunikasi" dengan ERP perusahaan.Adapun poduknya sangat banyak mulai dari yang sederhana seperti CWork, hingga MAXIMO, 7i (Data stream dahulu), JDE atau SAP.

No comments: